Dead Syndrome Phobia:Takut Mati


Sudah dua hari ini Zidan terbaring di tempat tidur, kepalanya terasa pusing tubuhnya menggigil didera demam yang sangat tinggi, walaupun sudah dicobanya obat demam dari warung di sebelah kamar kosnya demam masih saja menyengsarakan tubuhnya. Otot-ototnya semakin terasa lemas matanyapun mulai sayu.
“aku benar-benar sakit” gumamnya sambil menghela nafas.
”padahal banyak sekali tugas yang harus kuselesaikan, belum lagi Pak Jamad yang selalu menanyakan laporan penelitian”. Dia menggerutu di dalam lamunannya yang dipenuhi bayang-bayang kesibukan yang begitu padat yang telah ditinggalkannya sudah dua hari ini. Zidan berfikir betapa sialnya dirinya, dikala padatnya aktifitas kuliah tiba-tiba dirinya harus terbaring nyaris tak berdaya.
“ Dikala semua orang mendukung kesibukanku kenapa Tuhan tidak mengizinkan, ah……..” gerutunya.
Sedang Sibuknya meratapi keadaan, tiba-tiba hp di dalam lemarinya berdering. Dengan ogah-ogahan zidan mengangkat hp
” Hallooooo”,
“ kemana aja sih kamu? Sekarang kan jadwal peresentasi makalah metlit kita” Suara dari ujung telepon tiba-tiba membentak.
 “Maaf Sis Aku  sa,,,,” Belum selesai dia berkata, tiba-tiba sebuah pertanyaan melintas di pikirannya.
“ Aku kan sakit sudah dua hari dan gak bertemu teman-teman, apa mereka belum tau?”
“Zidaaaaaaaaan” Tiba-tiba terdengar bentakan dari hp yang ternyata Siska teman sekelasnya.
“ O o o iya Sis, maaf sudah dua hari ini aku ada urusan”
“Huh dasar” siska menutup teleponnya.
Sejenak Dia merenung, bukan memikirkan kemarahan Siska tapi Dia memikirkan hal yang tadi sempat terlintas di benaknya.
“Apa mereka benar-benar tidak tahu kalu aku sakit?, atau………sudahlah mungkin mereka sangat sibuk”.  Dia tak mau  terlalu mempedulikan masalah itu. Setaunya mereka adalah sahabat terbaik teman di kala suka dan duka.
Iseng-iseng Zidan buka facebook di Hpnya, sudah dua hari ini dia tidak update status. Ketika facebook dibuka, di halaman beranda muncul tulisan” Rian telah menandai anda di dalam photonya”.
Dengan penasaran Dia meng klik pemberitahuan itu dan munculah sebuah Photo dengan tampilan kurang jelas karena menggunakan kamera resolusi rendah. Di bawah photo tersebut ada tulisan “ Brow ini photo kenangan kita sewaktu study tour ke Jogja” Ternyata itu photo kenangan sewaktu SMA dulu. Pikirannya tiba-tiba melayang mengingat-ingat masa SMAnya dulu. Seketika fokus matanya tertuju pada sosok yang berdiri paling kiri.
“Jhoni” Dia bergumam.
Entah kenapa tiba-tiba tubuh Zidan merasa lemas tak berdaya hatinya seolah-olah ada yang membebani dengan beban yang sangat berat. Pikirannya teringat terus pada sosok di dalam photo itu yang ternyata Jhoni teman SMAnya dulu. Jhoni Meninggal dunia sepulang dari study tour ke Jogja, setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Dia menderita sesak nafas yang sangat berat dan hasil diagnosa dokter dia positif kanker paru-paru stadium akhir. Memang, Jhoni penggila rokok. Hari-harinya selalu dihiasi kepulan asap dari pembakaran barang makruh tersebut.
“Aku belum mau mati” Zidan bergumam sambil merebahkan tubuhnya di lantai.
“Aku takut, aku belum siap “
Sejadinya ketakutan yang sangat menyelimuti jiwanya. Dia terjangkit PDS (Phobia Death Syndrome). Dia tak berdaya lagi, zidan sang mahasiswa cerdas dan inovatif seperti kebanyakan teman-teman memujinya kini sudah tak berdaya lagi. Bathinnya dilanda gejolak fikir dan rasa layaknya arus kurosiwo dan oyasiwo yang bertemu untuk saling melenyapkan rasa. Sekarat, siksa kubur dan pengadilan Tuhanlah yang saat ini ada dalam fikirannya. Dia meraskan seolah-olah malaikat pencabut nyawa sedang membelai mesra dirinya. Dengan tak dipandu Sang pemilik pikirannya pun melayang melakukan sebuah adventure flash back, membayangkan jutaan detik hidupnya sebelum sakit.
Bersambung ke PART 2

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tahapan-tahapan Supaya bisa Dekat Dengan Allah

TEKNIK WAWANCARA DAN PENULISAN BERITA