Implementasi Public Relation Dalam Dakwah TQN
IMPLEMENTASI PUBLIC RELATION DALAM DAKWAH TQN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas mata Kuliah Public Relation
Dosen Pembimbing: M. Kodir S,sos.I M,si
Oleh:
Nana Yusep
Smester VII
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAH MUBAROKIYAH (IAILM)
PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah "Implementasi Public Relation dalam dakwah TQN"
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Terutama kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen pembimbing yang telah membimbing kami.
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Suryalaya, 1 februari 2011
Penyusun
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan Penulisan 2
Metodologi Pembahasan 2
Sistematika Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
Pengertian Public Relation 3
Tujuan Public Relation 4
Fungsi Public Relation 4
Peran Public Relation dalam dakwah 6
Implementasi Public Relation dalam dakwah TQN............................ 8
BAB III PENUTUP 8
Kesimpulan 8
Saran 8
DAFTAR PUSTAKA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Di era globalisasi ini informasi cenderung semakin membanjiri siapapun dan dimanapun dia berada. Dengan semakin melimpahnya informasi maka timbulah term-term baru dalam berbagai bidang kajian ilmu pengetahuan yang digunakan oleh sumber informasi dalam pendistribusian pesan kepada khalayak. Hal ini dimaksudkan untuk meringkas pesan – pesan agar menjadi lebih sederhana dan mudah difahami.
Perkembangan term-term dalam komuikasi pun tak terlepas dari melimpahnya informasi yang membanjiri dunia. Dari sekian banyak term komunikasi ada beberapa term baru yan semakin populer di masyarakat, diantaranya adalah public relation. Public relation adalah turunan dari ilmu komunikasi yang berarti usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
Sebenarnya implementasi dari public relation dalam berbagai kehidupan manusia termasuk kegiatan dakwah sudah ada dari dahulu bahkan ketika term public relation itu sendiri belum ada. Hanya saja term public relation belum banyak difahami orang, sejauh mana implementasinya dalam kegiatan dakwah. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi public relation dalam kegiatan dakwah, saya sajikan sebuah kajian ringkas tentang hal tersebut. Kajian ini difokuskan pada kajian yang lebih mengkerucut yaitu analisis implementasi public relation dalam kegiatan dakwah Thoriqat Qodiriyyah Naqsabandiyyah Pondok Pesantren Suryalaya.
1.3 Rumusan Masalah
Pembahasan dalam makalah ini dibatasi dalam beberapa pembahasan, diantaranya:
- Apa Definisi Public Relation?
- Apa Tujuan Public Relation?
- Bagaimana fungsi Public Relation?
- Bagaimana Peran public relation dalam Dakwah?
- Bagaimana Implementasi Public Relation dalam dakwah TQN?
1.3 Tujuan Penulisan
- Mengetahui definisi Public Relation
- Memahami Tujuan public Relation
- Mengetahui Fungsi Public Relation
- Mengetahui Peran Public Relation Dalam Dakwah
- Mengetahui Implementasi Public Relation Dalam Dakwah TQN
1.4 Metodologi Pembahasan
Makalah ini disajikan berdasarkan studi literature-literatur yang berhubungan dengan kajian public relation dan dakwah serta dari pengetahuan penulis yang didapat di ruang kuliah.
1.5 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
Metodologi Pembahasan
Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Public Relation
Tujuan public Relation
Fungsi Public Relation
Peran Public Relation Dalam Dakwah
Implementasi Public Relation Dalam Dakwah TQN
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Public Relation
Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002)
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karenapublic relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa "public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan" (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan "public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat" (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa "public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak".
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
- Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing
Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
2. Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002).
Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa "public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluatingpublic opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests". yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
2.2 Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
- Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
- Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
- Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
- Mendukung bauran pemasaran.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
- Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
- Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
- Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan
- Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru
- Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
- Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
- Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
- Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis
- Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
- Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
- Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
- Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
- Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
- Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itupublic relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
2.3 Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), "public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut". Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
- Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
- Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
- Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
- Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
2.4 Peran Public Relation Dalam Dakwah
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
Dari Ayat di atas jelas bahwa Allah SWT telah menciptakan semua manusia sebagai seorang penyeru. Tetapi Allah tidak begitu saja menetapkan manusia sebagai penyeru, Dia memberikan aturan main atau petunjuk teknisnya. Hal ini terindikasi dengan adanya perkataan hikmah, perkataan yang baik dan perdebatan yang baik. Bisa dibayangkan seandainya juknis (petunjuk teknis) ini tidak ada, maka manusia akan melakukan apapun untuk melaksanakan perintah Allah dalam menyeru (dakwah). Jangankan tidak adanya juknis, ketika juknis tersebut tidak dipahami secara utuh saja maka fatal akibatnya.
Kita pun dapat melihat kondisi real di masyarakat, di mana banyak sekali pemaksaan - pemaksaan yang tidak beretika, ajakan-ajakan yang tidak persuasif dan meyakinkan ummat yang dilakukan oleh mereka yang notabene juru dakwah. Kalaupun tidak terlalu ekstrim dan berlebihan, hal inilah yang terjadi pada Da'i-da'i garis keras (baca: Islam fundamental). Maka sudah bisa diprediksi hasilnya pun akan jauh dari term Islam rahmatan lil Alamin, bahkan dakwah seperti yang dilakukan mereka justru akan menimbulkan kekacauan dan menghambat proses dakwah Islam yang sesuai petunjuk yang sebenarnya. Hal ini membuktikan bahwa betapa penting petunjuk teknis dalam dakwah.
Dalam Ayat di atas dijelaskan secara implisit tentang aturan main sebagai Da'i (baca: PRO [Public relation Officer]). Kalau kita bandingkan dengan tujuan public relation di atas jelas sekali bahwa Allah telah memberikan petunjuk psikologis yang menjadi dasar untuk mencapai tujuan public relation. Setidaknya ada dua indikator yang dapat kita temukan dalam ayat di atas, diantaranya:
Pencitraan diri yang baik. Allah mewajibkan kepada kita untuk berdakwah dengan prinsip hikmah (kebaikan). Dengan memperlihatkan kebaikan (jujur, amanah, benar,empati dsb), maka mad'u secara psikologis akan mudah percaya dan yakin terhadap apa yang disampaikan oleh Da'i.
Hubungan yang harmonis. dalam public relation, sebelum mengkomunikasikan informasi kepada pihak yang menjadi objek maka dia harus terlebih dahulu menjalin hubungan yang harmonis. Hal ini dilakukan supaya pesan-pesan yang akan disampaikan cepat dipahami dan diterima, sehingga kecil kemungkinan adanya penolakan dari pihak penerima informasi. Begitu pula dalam ayat di atas , Allah menyuruh kita untuk menjalin hubugan yang harmonis dengan melakukan diskusi-diskusi yang beretika.
2.4 Implementasi Public Relation Dalam Dakwah TQN
Secara sederhana dakwah TQN bisa diartikan proses penyampaian informasi yang berkaitan dengan thariqat Qodiriyyah Naqsyabandiyyah kepada pengamal TQN itu sendiri dan juga kepada masyarakat luas dengan tujuan internalisasi dan aktualisasi ajaran TQN. Dakwah TQN yang merupakan bagian dari dakwah Islam secara umum mempraktekan prinsip-prinsip dakwah Islam, baik dari segi subjek, materi, media, metode dan objek.
Perbedaan antara dakwah Islam pada umumnya dengan dakwah TQN terletak pada segi Internalisasi dari setiap unsur-unsur dakwah itu sendiri. Dalam dakwah TQN, setiap unsur dakwah dikaji dan difahami secara rasional dan supra rasional sehingga proses dan hasil dakwah lebih komprehenship. Diantara internalisasi yang sangat nampak dapat kita amati dalam beberapa aspek, diantaranya:
Subjek dakwah (baca : Da'i, Public Relation Officer). Dalam dakwah TQN seorang da'i benar-benar harus seorang yang mempunyai kapasitas yang mumpuni dalam penguasaan ajaran dan loyalitas yang tinggi terhadap ajaran. Selain itu, yang amat penting untuk diketahui selain cerdas secara intelektual para PRO TQN pun harus memiliki kecerdasan ruhani yang mumpuni.
Kecerdasn ruhani adalah tingkat kesucian jiwa dari setiap da'i yang dapat dicapai dengan berbagai aktifitas: dzikir, riyadlah dan aktifitas ruhani lainnya. Kenapa kecerdasan ruhani dianggap sangat penting? Kalau kita melihat manusia seutuhnya, sesungguhnya manusia secara hakikat adalah manusia ruhani yang bersifat transenden. Dengan kata lain, objek dakwah yang sesungguhnya adalah manusia yang ruhani, sehingga dalam berdakwah para da'i pun harus menggunakan sentuhan-sentuhan ruhani pula.
Metode dakwah. Seperti yang kita kenal bahwa metode dakwah adalah cara yang digunakan para da'i untuk menyampaikan pesan dakwah kepada mad'u. Begitu pun dalam TQN, secara definisi tidak jauh berbeda. Hanya saja metode yang digunakan lebih menitik beratkan pada peranan da'i TQN (baca: ikhwan TQN). Hal ini jelas termaktub dalam tanbih (pesan) pendiri pondok Pesantren Suryalaya Yang Mulia Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a. Diantara pesannya sebagai berikut:
- Jangan benci kepada Ulama yang sejaman. Seorang Da'i TQN tidak harus bersinggungan dengan da'i lain (non TQN) dalam proses mendakwahkan risalah-risalah Allah. Da'i TQN diajarkan untuk bisa menempatkan da'i- da'i yang lain bukan sebagai rival melainkan mitra yang mempunyai visi yang sama.
- Jangan Menyalahkan Pengajaran Orang Lain. Da'i TQN diajarkan untuk senantiasa paham dan menghargai terhadap pluralitas ajaran Islam. Seorang PRO TQN diharapkan sukses dalam mendakwahkan produk ajaran tanpa harus menjelekan dan menghina produk yang lain. Kalaupun ada ajaran yang tidak sesuai dengan syariat Illahi, peran PRO TQN tidak dalam posisi menyalahkan pelanggaran tersebut tetapi bagaimana kemudian menciptakan solusi penyadaran terhadap pelanggar tersebut.
- Jangan memeriksa Murid Orang Lain. Pesan ini mengisyaratkan kita sebagai seorang PRO TQN untuk senantiasa tidak memasuki wilayah-wilayah privasi pihak lain tanpa legalitas dari yang bersangkutan. Hal ini untuk menghindari kecemburuan dan asumsi negatif dari pihak yang bersangkutan, sehingga keharmonisan dan kondusifitas dapat senantiasa terjaga dengan baik.
- Jangan Berhenti Bekerja Meskipun Disakiti Orang. Semangat yang tinggi (himmah al-Aliyyah) dalam mengamalkan, mengamankan dan melestarikan ajaran merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam proses dakwah TQN. Para PRO TQN harus berani mempertaruhkan apapun tak terkecuali jiwa untuk mempertahankan aktifitas Ajaran TQN ketika interpensi menjadi resistensi dakwah.
- Harus Menyayangi Orang yang Membenci Kepadamu. Abah sepuh (panggilan Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad) mengingatkan kita (PRO TQN) semua bahwa dakwah yang paling baik adalah menggunakan cinta dan kasih sayang. Sebagaimana kesuksesan dakwah rasulallah SAW yang tidak terlepas dari cinta dan kasih sayang yang selalu melekat dalam kegiatan dakwah beliau.
Dari pesan di atas ternyata prinsip-prinsip public relation sudah di implementasikan dalam proses dakwah TQN jauh-jauh hari sebelum orang mengenal istilah public relation. Hal tersebut terindikasi dalam beberapa hal, diataranya adalah pembangunan citra positif yang bertujuan untuk meyakinkan mad'u supaya mempercayai dan mengikuti pesan yang disampaikan. Ada pun yang menjadi indikatornya adalah hal-hal sebagai berikut:
- Menjalin hubungan yang harmonis
- Menerapkan prinsip cinta dan kasih sayang
- Tetap menghargai ajaran lain
- Semangat yang tinggi dalam kegiatan berdakwah
Mengutamakan Akhlak al- Karimah sebagai metode dakwah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
1. Kesamaan tujuan
Kalau kita cermati antara tujuan public relation dan dakwah TQN relatif sama yaitu meyakinkan objek (perusahaan atau mad'u) untuk mengikuti atau melakukan pesan yang disampaikan.
2. Pesan
Pesan yang disampaikan da'i dan PRO adalah term-term yang bersifat persuasif (ajakan atau himbauan)
3. Objek
Yang menjadi objek dari public relation dan Dakwah TQN sama sama aspek internal dan eksternal lembaga.
4. Metode
Metode yang digunakan dalam penyampaian pesan atara public relation dan dakwah TQN sama-sama menggunakan berbagai pendekatan, diantara pendekatan psikologis, bahasa, ekonomi dan berbagai hal yang dapat mendukung suksenya proses penyampaian pesan kepada objek. Hanya saja dalam dakwah TQN ada satu pendekatan yang membedakannya dari public relation secara umum yaitu pendekatan ruhani yang dilakukan oleh para PROnya.
3.4 Saran dan Kritik
Makalah ini disajikan dengan segudang kekurangan, oleh karenanya Saya berharap pengamatan yang teliti dari pembaca terhadap sistematika pembahasan, gaya bahasa dan kesesuaian tema dan isi dari makalah ini, sehingga menghasilkan saran dan keritikyang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.Kritik dan saran bisa dikirim ke E-mail: nanayusep@yahoo.co.id
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Al- Qur'an al- Karim
Tanbih Pendiri Pondok pesantren Suryalaya
Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya
Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
Comments
Post a Comment